Isi Artikel Utama

Abstrak

Kekurangan vitamin A (KVA) merupakan masalah kesehatan masyarakat di berbagai negara, termasuk Indonesia. Salah satu strategi pemerintah yang untuk mengatasi KVA adalah dengan melakukan fortifikasi vitamin A pada bahan pangan. Minyak goreng sawit (MGS) merupakan bahan pangan yang difortifikasi dengan vitamin A.  Kebijakan fortifikasi vitamin A telah diatur dalam  SNI  7709-2019 melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 46 Tahun 2019, yang mewajibkan produsen menambahkan fortifikan vitamin A sehingga didapatkan kadar vitamin A minimal 45 IU/g terhadap MGS yang disampling. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kepatuhan sarana produksi MGS di wilayah kerja Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (THE INDONESIAN FDA REGIONAL OFFICE) di Bandung dan THE INDONESIAN FDA REGIONAL OFFICE di Surabaya dalam melakukan fortifikasi Vitamin A. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data penelitian adalah data hasil sampling dan pengujian minyak goreng sawit yang dilakukan oleh THE INDONESIAN FDA REGIONAL OFFICE di Bandung dan THE INDONESIAN FDA REGIONAL OFFICE di Surabaya sesuai dengan Pedoman Sampling dan Pengujian Obat dan Makanan dan data hasil pemeriksaan pada wilayah kerja THE INDONESIAN FDA REGIONAL OFFICE di Bandung dan THE INDONESIAN FDA REGIONAL OFFICE di Surabaya pada 2021 sampai dengan 2023. Hasil penelitian menunjukkan masih terdapat sarana produksi yang belum melakukan fortifikasi vitamin A karena kurangnya komitmen terhadap kewajiban fortifikasi dan penyediaan Vitamin A. Secara keseluruhan, selama periode 1021-2023 terdapat 31,58% sarana produksi yang tidak memenuhi ketentuan. Terdapat hubungan antara jenis sarana dan ketidakpatuhan dalam menambahkan fortifikan vitamin A pada MGS. Relaksasi regulasi karena harga MGS yang meningkat menyebabkan program fortifikasi MGS dengan vitamin A terjadi sejak tahun Januari 2022 (misalnya). Oleh karena itu konsistensi program fortifikasi vitamin A pada MGS harus dilaksanakan kembali.

Kata Kunci

Fortifikasi Vitamin A Minyak Goreng Sawit Sarana Produksi BBPOM di Bandung BBPOM di Surabaya Kepatuhan Sarana Produksi Minyak Goreng Sawit Vitamin A fortification Palm Cooking Oil Manufacturer Indonesian FDA Regional Office in Bandung Indonesian FDA Regional Office in Surabaya Compliance

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Utami, S., & Andriany , D. (2025). Kajian Kepatuhan Sarana Produksi Minyak Goreng Sawit di Wilayah Kerja BBPOM di Bandung dan BBPOM di Surabaya dalam Melakukan Fortifikasi Vitamin A. Eruditio : Indonesia Journal of Food and Drug Safety, 5(1), 77–87. https://doi.org/10.54384/eruditio.v5i1.214

Referensi

  1. Bappenas. (2023). Kajian Lanskap Fortifikasi Pangan Berskala Besar (FPBB) di Indonesia.
  2. BPOM RI, (2024), Presentasi Kebijakan dan Tantangan Pengawasan Pangan Fortifikasi, Bimbingan Teknis Pengawasan Pangan Fortifikasi, 2024
  3. BPOM RI, (2021) Pedoman Sampling dan Pengujian Pangan dan Kemasan Pangan Tahun Anggaran 2021
  4. BPOM RI, (2022), Laporan Tahunan Balai Besar POM di Surabaya Tahun 2022
  5. BPOM RI, (2022), Pedoman Sampling dan Pengujian Pangan dan Kemasan Pangan Tahun Anggaran 2022
  6. BPOM RI, (2023), Laporan Tahunan Balai Besar POM di Bandung Tahun 2023
  7. BPOM RI, (2023), Pedoman Sampling dan Pengujian Pangan dan Kemasan Pangan Tahun Anggaran 2023
  8. Dinas Kesehatan, (2021), Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2021, https://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/PROFIL%20KESEHATAN%202021%20JATIM.pdf
  9. Dinas Kesehatan, (2022), Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2022, https://www.scribd.com/document/696468666/PROFIL-KESEHATAN-PROVINSI-JAWA-BARAT-TAHUN-2022
  10. Elisabeth, J. (n.d.). Perjalanan Fortifikasi Minyak Kelapa Sawit di Indonesia. 1–9.
  11. Food Review Indonesia, (2022), Peluang dan Tantangan Fortifikasi Pangan, Food Review Indonesia (2022) XVII, No. 2, 60
  12. Gumilar, Pandu (2018). Produsen Minyak Goreng Keberatan Jika Fortifikasi Vitamin A Diwajibkan
  13. Gurning M, Hukom EH, Latusia F. (2022). Dukungan Keluarga dan Sumber Informasi Terhadap Pemberian Vitamin A Pada Balita. J Keperawatan 14(2):427–32.
  14. https://bandung.pom.go.id/storage/informasipublik/LAPTAH%202023%20_compressed.pdf (diakses pada 20 April 2024)
  15. https://ekonomi.bisnis.com/read/20180719/99/818547/produsen-minyak-goreng-keberatan-jika-fortifikasi-vitamin-a-diawajibkan (diakses pada tanggal 1 Mei 2024)
  16. https://industri.kontan.co.id/news/minyak-goreng-harus-bervitamin-a#google_vignette (diakses pada tanggal 1 Mei 2024)
  17. https://kumparan.com/kumparanbisnis/daftar-45-perusahaan-yang-sudah-jadi-produsen-minyakita-1ySeWXvh1mX
  18. https://setkab.go.id/pemerintah-luncurkan-program-minyak-goreng-rakyat/
  19. https://www.kfindonesia.org/diseminasi-hasil-kajian-analisis-vitamin-a-minyak-goreng-sawit/ (diakses pada 2 Mei 2024)
  20. https://www.pom.go.id/storage/sakip/Laporan%20Tahunan%202022%20THE INDONESIAN FDA REGIONAL OFFICE%20Surabaya.pdf (diakses pada 20 April 2024)
  21. Initiative, F. F. (2006). Global Progress - Food Fortification. Unscn.Org, 341. http://www.unscn.org/layout/modules/resources/files/fortification_eng.pdf
  22. Komite Fortifikasi Indonesia (2024) DISEMINASI HASIL KAJIAN ANALISIS VITAMIN A MINYAK GORENG SAWIT
  23. Maryuningsih et al., (2021), Pemanfaatan Karotenoid Minyak Sawit Merah untuk Mendukung Penanggulangan Masalah Kekurangan Vitamin A di Indonesia, JURNAL PANGAN 30(1)
  24. Raswa, Eko (2010). Minyak Goreng Harus Bervitamin A.
  25. Rebecca Olson *, Breda Gavin-Smith, Chiara Ferraboschi and Klaus Kraemer (2021), Food Fortification: The Advantages, Disadvantages and Lessons from Sight and Life Programs, Nutrients 2021, 13, 1118. https://doi.org/10.3390/nu13041118
  26. Sari, A., & Setiawati, I. (2019). Kesiapan Produk Minyak Goreng Sawit Terfortifikasi Dalam Rangka Penerapan Wajib Standar Nasional Indonesia ( SNI ) Readiness of Fortified Palm Cooking Oil Products In The Implementation Of Indonesian National Standard. Majalah Teknologi Agro Industri, 11(1), 18–21.
  27. Soekirman, & Jus’at, I. (2017). Food fortification in Indonesia. Malaysian Journal of Nutrition, 23(1), 1–7.
  28. Soekirman, Soekarjo, D., Martianto, D., Laillou, A., & Moench-Pfanner, R. (2012). Fortification of Indonesian unbranded vegetable oil: public-private initiative, from pilot to large scale. Food and Nutrition Bulletin, 33(4 Suppl). https://doi.org/10.1177/15648265120334s306.
  29. Solon, F. S., Sanchez-Fermin, L. E., & Wambangco, L. S. (2000). Strengths and weaknesses of the food fortification programme for the elimination of vitamin A deficiency in the Philippines. Food and Nutrition Bulletin, 21(2), 239–246. https://doi.org/10.1177/156482650002100220.
  30. Thakur, S., Singh, A., Insa, B., & Sharma, S. (2023). Food fortification in India as malnutrition concern: a global approach. Sustainable Food Technology, 1(5), 681–695. https://doi.org/10.1039/d3fb00079f.