Isi Artikel Utama
Abstrak
Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang tidak aman dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Salah satu upaya yang dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan keamanan pangan adalah dengan Program Intervensi Keamanan PJAS. Kondisi Pandemi COVID-19 mengakibatkan redefinisi PJAS dan perubahan pola komunikasi pada pelaksanaan program. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keberhasilan Program Intervensi Keamanan PJAS yang dilaksanakan oleh BBPOM di Yogyakarta pada masa Pandemi COVID-19 dan faktor-faktor apa yang menjadi penghambat berdasar hasil audit komunikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode evaluatif dengan kualitatif melalui wawancara informan untuk menggali perencanaan dan persiapan dan survei komunitas sekolah untuk melihat tanggapan pelaksanaan program berdasar dimensi komunikasi yang mengacu Pedoman Umum Audit Komunikasi di Lingkungan Instansi Pemerintah. Hasilnya menunjukkan bahwa Program Intervensi Keamanan PJAS berjalan baik dan dapat terus dilanjutkan dengan mengoptimalkan performa pada dimensi komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dengan melaksanakan komunikasi secara langsung dengan pengambil kebijakan, media komunikasi dengan penambahan media hardcopy, kejelasan arti pesan dengan membuat satu pointers atau poster yang berisi tahapan program secara utuh, umpan balik publik dengan melaksanakan sharing informasi dan audiensi untuk mendorong partisipasi sekolah tingkat SMP dan SMA, dan model komunikasi yang diterapkan dengan perluasan penggunaan media promosi program. Berdasarkan analisis hasil audit komunikasi Program Intervensi Keamanan PJAS yang dilaksanakan BBPOM di Yogyakarta di masa Pandemi COVID-19 ini dapat disimpulkan bahwa program ini berhasil dilaksanakan dengan baik, lancar dan sesuai dengan perencanaan. Program berjalan sesuai dengan yang diharapkan, hambatan yang timbul tidak signifikan dan dapat teratasi dengan pengelolaan yang baik.
Kata Kunci
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Referensi
- Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.
- Liliweri, A. (2011). Komunikasi serba ada serba makna. Jakarta: Kencana.
- Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2021). Kerangka Acuan Kerja (KAK) Kegiatan Program Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Tahun 2021. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan.
- Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2021). Laporan Tahunan Badan Pengawas Obat dan Makanan 2020. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan.
- Bastian Indra (2010). Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar Edisi 3 : Penerbit Erlangga
- Bungin, B. M. R. (2015). Audit Komunikasi. Bandung: Prenada Media Group.
- Hardjana A. (2019). Audit Komunikasi, Teori dan Praktek. Jakarta: PT. Grasindo.
- Hafied Cangara (2012). Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Perkasa
- Indardi (2016). Komunikasi Pemberdayaan Masyarakat, Bandung : UNPAD Press.
- Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (2012). Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.
- Krisyantono R.(2006), Teknis Praktis Riset Komunikasi Kuantitatif dan Kualitatif Edisi Kedua, Jakarta : Prenadamedia Grup.
- Masmuh, Drs. Abdullah (2013). Komunikasi Organisasi Dalam Perspektif Teori Dan Praktek. Malang: UMM Press.
- Kusumawardani, V., & Rohmah, U. (2018). Adopsi Inovasi Penyuluhan Keamanan Pangan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Jurnal Studi Komunikasi dan Media, 22(1), 44-64.
- Deddy, M. (2014). Ilmu Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
- Nurmawati, S., Prodjosoewojo, S., Chairunnisa, N. H., Djauhari, H., & Alisjahbana, B. (2019). Faktor risiko penyebab foodborne disease pada siswa SD. Jurnal Sistem Kesehatan, 4(4), 180-184.
- Ramadani, D., Lestari, P., & Susilo, M. E. (2015). Audit Komunikasi Organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Yogyakarta. Jurnal ASPIKOM, 2(4), 282-290.
- Sasa Djuarsa Sendjaja, S. D. S., & Nanang Trenggono, N. T. (2014). Pengantar Ilmu Komunikasi. Banten: Penerbit Universitas Terbuka.
- Sugiono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
- Suryanto. (2015). Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: CV Pustaka Setia.
- Trisnawati, F., Lestari, P., & Prayudi, P. (2020). Audit Komunikasi Program Jogja Belajar Budaya. Jurnal Ilmu Komunikasi, 17(3), 207-223.
- Jelita, Y. (2018). Audit Komunikasi kampanye stop narkoba badan narkotika nasional kabupaten serdang bedagai. J Ilmu Komun, 4(4), 473-93.
Referensi
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.
Liliweri, A. (2011). Komunikasi serba ada serba makna. Jakarta: Kencana.
Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2021). Kerangka Acuan Kerja (KAK) Kegiatan Program Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Tahun 2021. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2021). Laporan Tahunan Badan Pengawas Obat dan Makanan 2020. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Bastian Indra (2010). Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar Edisi 3 : Penerbit Erlangga
Bungin, B. M. R. (2015). Audit Komunikasi. Bandung: Prenada Media Group.
Hardjana A. (2019). Audit Komunikasi, Teori dan Praktek. Jakarta: PT. Grasindo.
Hafied Cangara (2012). Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Perkasa
Indardi (2016). Komunikasi Pemberdayaan Masyarakat, Bandung : UNPAD Press.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (2012). Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.
Krisyantono R.(2006), Teknis Praktis Riset Komunikasi Kuantitatif dan Kualitatif Edisi Kedua, Jakarta : Prenadamedia Grup.
Masmuh, Drs. Abdullah (2013). Komunikasi Organisasi Dalam Perspektif Teori Dan Praktek. Malang: UMM Press.
Kusumawardani, V., & Rohmah, U. (2018). Adopsi Inovasi Penyuluhan Keamanan Pangan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Jurnal Studi Komunikasi dan Media, 22(1), 44-64.
Deddy, M. (2014). Ilmu Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nurmawati, S., Prodjosoewojo, S., Chairunnisa, N. H., Djauhari, H., & Alisjahbana, B. (2019). Faktor risiko penyebab foodborne disease pada siswa SD. Jurnal Sistem Kesehatan, 4(4), 180-184.
Ramadani, D., Lestari, P., & Susilo, M. E. (2015). Audit Komunikasi Organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Yogyakarta. Jurnal ASPIKOM, 2(4), 282-290.
Sasa Djuarsa Sendjaja, S. D. S., & Nanang Trenggono, N. T. (2014). Pengantar Ilmu Komunikasi. Banten: Penerbit Universitas Terbuka.
Sugiono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
Suryanto. (2015). Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: CV Pustaka Setia.
Trisnawati, F., Lestari, P., & Prayudi, P. (2020). Audit Komunikasi Program Jogja Belajar Budaya. Jurnal Ilmu Komunikasi, 17(3), 207-223.
Jelita, Y. (2018). Audit Komunikasi kampanye stop narkoba badan narkotika nasional kabupaten serdang bedagai. J Ilmu Komun, 4(4), 473-93.