Isi Artikel Utama
Abstrak
Residu antibiotik dalam produk makanan dapat menimbulkan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan. Praktek penggunaan antibiotik pada budidaya ternak berpotensi menimbulkan residu antibiotik pada pangan berbahan dasar dari hewan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil pengujian residu kloramfenikol pada produk pangan olahan madu, udang, dan ikan di wilayah Sulawesi dan Maluku. Selain itu, melalui penelitian ini dapat diketahui sebaran hasil uji berdasarkan jenis izin edar. Pada akhirnya diharapkan menghasilkan suatu rekomendasi kepada stakeholder terkait untuk meminimalisir penggunaan kloramfenikol yang tidak sesuai ketentuan. Sampel penelitian berasal dari produk pangan olahan madu, udang, dan ikan yang terdistribusi di wilayah Sulawesi Tengah, Ambon, Sofifi, Mamuju, Morotai, dan Tanimbar tahun 2021-2022. Pengujian dilakukan di laboratorium Balai POM Palu sesuai metode analisis PPPOMN 071/PA/17 tentang Penetapan Kadar Residu Kloramfenikol dalam Udang secara ELISA dan MA PPPOMN 11/PA/09 tentang Penetapan Kadar Residu Kloramfenikol dalam Madu secara ELISA. Berdasarkan hasil pengujian ditemukan produk pangan olahan madu, udang, dan ikan yang mengandung residu kloramfenikol. Dari total 92 sampel yang diuji, terdapat 15 produk madu, 4 produk pangan olahan udang, dan 7 produk pangan olahan ikan yang tidak memenuhi syarat. Kadar residu kloramfenikol berkisar dari 0,01-0,09 ppb. Jumlah sampel TMS pada produk pangan madu dan ikan dengan izin edar PIRT lebih besar persentasenya jika dibandingkan dengan produk dengan izin edar MD/ML. Presentase TMS produk madu dan pangan olahan ikan dengan izin edar PIRT secara berturut -turut 53% dan 21 %. Riset lebih lanjut mengenai sumber residu kloramfenikol dan asal wilayah penghasil madu, udang, dan ikan perlu dilakukan oleh lembaga atau akademisi terkait. Selain itu, perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai penggunaan antibiotik kloramfenikol sesuai ketentuan baik untuk pengobatan penyakit ataupun praktik peternakan untuk meminimalisir adanya residu kloramfenikol pada produk pangan olahan.
Kata Kunci
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Referensi
- Adi Saputra, S., & Arfi, F. (2021). Analisis Residu Kloramfenikol pada Udang Windu (Penaeus monodon) Menggunakan High Performance Liquid Cromatography (HPLC). Amina, 1(3), 126–131. https://doi.org/10.22373/amina.v1i3.489
- Al-Waili, N., Salom, K., Al-Ghamdi, A., & Ansari, M. J. (2012). Antibiotic, pesticide, and microbial contaminants of honey: Human health hazards. The Scientific World Journal, 2012, 1–9. https://doi.org/10.1100/2012/930849
- Aly, S. M., & Albutti, A. (2014). Antimicrobials use in aquaculture and their public health impact. Journal of Aquaculture Research and Development, 5(4). https://doi.org/10.4172/2155-9546.1000247
- BPOM. (2017). Peraturan Badan Pengawas OBat dan Makanan nomor 27 Tahun 2017 tentang pendaftaran Pangan Olahan. Badan Pengawas Obat dan Makanan.
- BPOM. (2018). Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 7 Tahun 2018 tentang Bahan Baku yang Dilarang dalam Pangan Olahan. Badan Pengawas Obat dan Makanan.
- BPOM. (2023). Pedoman Mitigasi Resiko Keberadaan Residu Antibiotik dan Mikrob Resisten Antibiotik pada Pangan Olahan. Badan Pengawas Obat dan Makanan.
- BSN. (2000). Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Batas Maksimum Residu dalam Bahan Makanan Asal Hewan. In Standar Nasional Indonesia (SNI 01-636). Badan Standar Nasional.
- Demirhan, B. E., & Demirhan, B. (2022). Detection of Antibiotic Residues in Blossom Honeys from Different Regions in Turkey by LC-MS/MS Method. Antibiotics, 11(3). https://doi.org/10.3390/antibiotics11030357
- Gowtham, P., Muthukumar, M., Rao, B. E., Kalpana, S., Keerthika, V., & JMA Dani Nishant, N. (2020). Impact of cooking methods of meat on antibiotic residues: Review. The Pharma Innovation, 9(12), 303–309. https://doi.org/10.22271/tpi.2020.v9.i12e.5454
- Kemenkes. (2012). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 Tahun 2012 Tentang Bahan Tambahan Pangan. Kementerian Kesehatan RI.
- Luo, L., Lu, S., Huang, C., Wang, F., Ren, Y., Cao, H., Lin, Q., Tan, Z., & Wen, X. (2021). A Survey of Chloramphenicol Residues in Aquatic Products of Shenzhen, South China. Food Additives & Contaminants: Part A, 38(6), 914–921. https://doi.org/10.1080/19440049.2021.1898680
- Menkem, Z. E., Ngangom, B. L., Tamunjoh, S. S. A., & Boyom, F. F. (2019). Antibiotic residues in food animals: Public health concern. Acta Ecologica Sinica, 39(5), 411–415. https://doi.org/10.1016/j.chnaes.2018.10.004
- Nisha, A. R. (2008). Antibiotic Residues - A Global Health Hazard. Veterinary World, 1(12), 375–377. http://dx.doi.org/10.5455/vetworld.2008.375-377
- Sari, J. M., & Hafiludin, H. (2023). Analisis Kadar Residu Antibiotik Kloramfenikol Pada Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) Di Kabupaten Bangkalan Dengan Metode Elisa (Enzym Link Immunosorbent Assay). Juvenil:Jurnal Ilmiah Kelautan Dan Perikanan, 4(2), 84–89. https://doi.org/10.21107/juvenil.v4i2.18075
- Virgianti, S. E., Moelyaningrum, A. D., & Ningrum, P. T. (2022). Kandungan Residu Kloramfenikol Pada Udang Putih ( Litopenaeus vannamei ). Buletin Kesehatan Lingkungan Masyarakat, 41(4), 149–155. https://doi.org/10.31983/keslingmas.v41i4.9332
- Wang, Y., Zhang, W., Mhungu, F., Zhang, Y., Liu, Y., Li, Y., Luo, X., Pan, X., Huang, J., Zhong, X., Song, S., Li, H., Liu, Y., & Chen, K. (2021). Probabilistic Risk Assessment of Dietary Exposure to Chloramphenicol in Guangzhou, China. International Journal of Environmental Research and Public Health, 18(8805). https://doi.org/https://do.org/103390/ijerph/18168805
- Wibowo, A., Muliana, L., & Prabowo, M. H. (2010). Analisis Residu Antibiotik Kloramfenikol dalam Daging Ikan Gurami (Osphronemus gouramy, Lac( Menggunakan Metode High Performance Liquid Chromatography. Jurnal Ilmiah Farmasi, 7(1), 23–37.
Referensi
Adi Saputra, S., & Arfi, F. (2021). Analisis Residu Kloramfenikol pada Udang Windu (Penaeus monodon) Menggunakan High Performance Liquid Cromatography (HPLC). Amina, 1(3), 126–131. https://doi.org/10.22373/amina.v1i3.489
Al-Waili, N., Salom, K., Al-Ghamdi, A., & Ansari, M. J. (2012). Antibiotic, pesticide, and microbial contaminants of honey: Human health hazards. The Scientific World Journal, 2012, 1–9. https://doi.org/10.1100/2012/930849
Aly, S. M., & Albutti, A. (2014). Antimicrobials use in aquaculture and their public health impact. Journal of Aquaculture Research and Development, 5(4). https://doi.org/10.4172/2155-9546.1000247
BPOM. (2017). Peraturan Badan Pengawas OBat dan Makanan nomor 27 Tahun 2017 tentang pendaftaran Pangan Olahan. Badan Pengawas Obat dan Makanan.
BPOM. (2018). Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 7 Tahun 2018 tentang Bahan Baku yang Dilarang dalam Pangan Olahan. Badan Pengawas Obat dan Makanan.
BPOM. (2023). Pedoman Mitigasi Resiko Keberadaan Residu Antibiotik dan Mikrob Resisten Antibiotik pada Pangan Olahan. Badan Pengawas Obat dan Makanan.
BSN. (2000). Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Batas Maksimum Residu dalam Bahan Makanan Asal Hewan. In Standar Nasional Indonesia (SNI 01-636). Badan Standar Nasional.
Demirhan, B. E., & Demirhan, B. (2022). Detection of Antibiotic Residues in Blossom Honeys from Different Regions in Turkey by LC-MS/MS Method. Antibiotics, 11(3). https://doi.org/10.3390/antibiotics11030357
Gowtham, P., Muthukumar, M., Rao, B. E., Kalpana, S., Keerthika, V., & JMA Dani Nishant, N. (2020). Impact of cooking methods of meat on antibiotic residues: Review. The Pharma Innovation, 9(12), 303–309. https://doi.org/10.22271/tpi.2020.v9.i12e.5454
Kemenkes. (2012). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 Tahun 2012 Tentang Bahan Tambahan Pangan. Kementerian Kesehatan RI.
Luo, L., Lu, S., Huang, C., Wang, F., Ren, Y., Cao, H., Lin, Q., Tan, Z., & Wen, X. (2021). A Survey of Chloramphenicol Residues in Aquatic Products of Shenzhen, South China. Food Additives & Contaminants: Part A, 38(6), 914–921. https://doi.org/10.1080/19440049.2021.1898680
Menkem, Z. E., Ngangom, B. L., Tamunjoh, S. S. A., & Boyom, F. F. (2019). Antibiotic residues in food animals: Public health concern. Acta Ecologica Sinica, 39(5), 411–415. https://doi.org/10.1016/j.chnaes.2018.10.004
Nisha, A. R. (2008). Antibiotic Residues - A Global Health Hazard. Veterinary World, 1(12), 375–377. http://dx.doi.org/10.5455/vetworld.2008.375-377
Sari, J. M., & Hafiludin, H. (2023). Analisis Kadar Residu Antibiotik Kloramfenikol Pada Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) Di Kabupaten Bangkalan Dengan Metode Elisa (Enzym Link Immunosorbent Assay). Juvenil:Jurnal Ilmiah Kelautan Dan Perikanan, 4(2), 84–89. https://doi.org/10.21107/juvenil.v4i2.18075
Virgianti, S. E., Moelyaningrum, A. D., & Ningrum, P. T. (2022). Kandungan Residu Kloramfenikol Pada Udang Putih ( Litopenaeus vannamei ). Buletin Kesehatan Lingkungan Masyarakat, 41(4), 149–155. https://doi.org/10.31983/keslingmas.v41i4.9332
Wang, Y., Zhang, W., Mhungu, F., Zhang, Y., Liu, Y., Li, Y., Luo, X., Pan, X., Huang, J., Zhong, X., Song, S., Li, H., Liu, Y., & Chen, K. (2021). Probabilistic Risk Assessment of Dietary Exposure to Chloramphenicol in Guangzhou, China. International Journal of Environmental Research and Public Health, 18(8805). https://doi.org/https://do.org/103390/ijerph/18168805
Wibowo, A., Muliana, L., & Prabowo, M. H. (2010). Analisis Residu Antibiotik Kloramfenikol dalam Daging Ikan Gurami (Osphronemus gouramy, Lac( Menggunakan Metode High Performance Liquid Chromatography. Jurnal Ilmiah Farmasi, 7(1), 23–37.