Main Article Content

Abstract

Kualitas pelayanan publik merupakan indikator utama dalam penyelenggaraan pemerintah yang baik. Sebagai salah satu unit teknis penyelenggara pelayanan publik bidang registrasi pangan olahan di Badan POM, Direktorat Registrasi Pangan Olahan (Dit.RPO) berupaya meningkatkan kualitas pelayanannya dengan melakukan evaluasi kinerja pelayanan publik. Evaluasi diukur secara berkala melalui survei kepuasan pelanggan. Rekomendasi hasil survei sangat membantu unit dalam mengambil kebijakan yang tepat untuk melakukan perbaikan. Tulisan ini bertujuan menganalisis data survei kepuasan pelanggan Dit.RPO yang telah dilakukan pada tahun 2021, membandingkannya dengan hasil survei tahun 2020 dan memberikan rekomendasi kebijakan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Analisis dikaitkan dengan pelayanan registrasi yang dilakukan secara online di tengah situasi pandemi Covid 19. Kepuasan pelanggan diukur dan dianalisis menggunakan metode Customer Satisfaction Index (CSI) dan Importance Performance Analysis (IPA). Hasil pengolahan data survei menunjukkan indeks kepuasan pelanggan tahun 2021 adalah 77,41 dengan kualitas pelayanan Baik (B) berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik. Sedangkan berdasarkan metode CSI yang dikembangkan oleh Ekloè f dan Anders Westlund (1998) nilai indeks kepuasan pelanggan adalah 77,42. Adapun analisis kuadran IPA menunjukan prioritas perbaikan oleh manajemen adalah bagaimana agar pelanggan mudah memahami dan memenuhi persyaratan pendaftaran pangan olahan,  mengakses media informasi dan  mengetahui status pendaftaran. Pelaku usaha mengalami kesulitan pada faktor tersebut sebagai dampak dari pelayanan yang dilakukan secara online selama pandemi Covid 19. Sejalan dengan perbaikan situasi setelah pandemi maka layanan tatap muka di loket pelayanan pandemi sudah dapat dimulai kembali.  Bagi pelaku usaha mikro kecil (UKM), perlu dilakukan pendampingan. Selain itu juga perlu disediakan desk registrasi secara offline dan online, dilakukan sosialisasi tatacara registrasi pangan melalui kegiatan bimbingan teknis, coaching clinic bagi registration officer usaha pangan olahan.

Keywords

Customer Satisfaction registration of processed food Customer Satisfaction Index (CSI) Importance Performance Analysis Kepuasan Pelanggan registrasi pangan olahan indeks kepuasan pelanggan analisis kuadran IPA

Article Details

How to Cite
Thamrin, E., & Damayanti, S. . (2023). Analysis of Customer Satisfaction Processed Food Registration Using Customer Satisfaction Index (CSI) and Importance Performance Analysis (IPA). Eruditio : Indonesia Journal of Food and Drug Safety, 3(2), 136–150. https://doi.org/10.54384/eruditio.v3i2.143

References

  1. Ekloè f & Anders Westlund. 1998. Customer Satisfaction Index and Its Role In Quality Management. Total Quality Management. Vol 9, NOS 4 & 5.
  2. Fauziah, Ivo, Hitapriya Suprayino dan I Putu Artama Wiguna. 2018. Analisis Karakteristik dan Kepuasan Pelanggan Untuk Meningkatkan Tingkat Hunian Pada Wisma Balai Produksi dan Informasi Audio Visual Surabaya. ITS Journal of Civil Engineering, 33(2): 68-73.
  3. https://registrasipangan.pom.go.id (diakses pada tanggal 15 Oktober 2023).
  4. Kotler, P. and Kevin Lane Keller. 2006. Marketing Management¸12th Edition. New Jersey: Prentice Hall.
  5. Krejcie, Robert V. & Daryle W. Morgan. 1970. Determining Sample Size For Research Activities. Educational And Psychological Measurement. 30: 607-610.
  6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik.
  7. Permata, Shinta & Reni K. Kinasih. 2022. Aplikasi IPA dan CSI untuk Penentuan Prioritas Perbaikan Kinerja Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno - Hatta di Masa Pandemi Covid-19. Rekayasa Sipil, 11(1): 17-29.
  8. Purbobinuko, Zakharias Kurnia & Riska Wurianing. 2020. Analisis Kepuasan dengan Metode CSI dan IPA Terhadap Pelayanan Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan di RS. Dr Soetarto Yogyakarta. Indonesian of Health Information Management Journal. 8(2): 80-91.
  9. Rial, Antonio, Javier Rial, Jesús Varela & Eulogio Real. 2008. An application of importance-performance analysis (IPA) to the management of sport centres, Managing Leisure, 13(3-4): 179-188.
  10. Sihotang, Fransiska Prihatini & Rani Oktarina. 2022. Penggunaan Metode Importance Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI) Dalam Menganalisis Pengaruh Sistem E-Service Terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan, di PT IPC Terminal Petikemas, Palembang. JTSI, 3(1): 1-12.
  11. Sri Andayani. 2018. Metode Importance Performance Analysis (IPA) Untuk Menentukan Harapan Konsumen Toko Online Terhadap Kualitas Layanan Website. Prosiding SNST, 9:14-15.
  12. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, Bandung: Penerbit Alfabeta.
  13. Syakuron, Fadhlan Diyan, Fajar Sidiq Adi Prabowo & Achmad Manshur Ali Suyanto. 2022. Penerapan Metode Costumer Satisfaction Index (CSI) dan Importance Performance Analysis (IPA) Pada Kualitas Pelayanan Puskesmas Cipayung Kota Depok. e-Proceeding of Management, 9(2): 307-313.
  14. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik